Sebagai organ,
pankreas memiliki dua fungsi yang penting, yaitu fungsi eksokrin yang memegang
peranan penting dalam fungsi pencernaan, dan fungsi endokrin yang menghasilkan
hormon insulin, glukagon, somastatin dan pankreatik polipeptida. Fungsi
endokrin adalah untuk mengatur berbagai aspek metabolisme bahan makanan yang
terdiri dari karbohidrat, lemak dan protein. Komponen endokrin pankreas terdiri
dari kurang lebih 0,7 sampai 1 juta sel endokrin yang dikenal sebagai
pulau-pulau langerhans. Sel pulau dapat dibedakan sebagai :
a.
Sel
alfa (lebih kurang 20% dari sel pulau) yang menghasilkan glukagon
b.
Sel
beta (lebih kurang 80 % dari sel pulau) yang menghasilkan hormon insulin dari
proinsulin. Proinsulin berupa polipeptida yang berbentuk rantai tunggal dengan
86 asam amino. Proinsulin berubah menjadi insulin dengan kehilangan 4 asam
amino dan dengan rantai asam amino dari ke-33 sampai ke-63 yang menjadi peptida
penghubung (connecting peptide)
c.
Sel
D (lebih kurang 3-5% dari sel pulau ) yang menghasilkan somatostatin.
d.
Sel
PP yang menghasilkan pankreatik polipeptida.
Pada awalnya,
diduga bahwa sekresi insulin seluruhnya diatur oleh konsentrasi gula darah
tetapi juga oleh hormon lain dan mediator automik.
Insulin adalah peptida dengan BM kira-kira 6000.
polipeptida ini terdiri dari 51 asam amino tersusun dalam 2 rantai, rantai A
terdiri dari 21 asam amino dan rantai B terdiri dari 30 asam amino. Antara
rantai A dan B terdapat 2 jembatan disulfida yaitu antara A-7 dengan B-7 dan
A-20 dengan B-19. Selain itu masih terdapat jembatan disulfida antara asam
amino ke-6 dan ke-11 pada rantai A.
Sekresi insulin
umumnya dipacu oleh asupan glukosa dan disfosforisasi dalam sel beta pankreas.
Karena insulin adalah protein, degradasi pada saluran cerna jika diberikan
peroral. Karena itu perparat insulin umumnya diberikan secara suntikan
subkutan. Gejala hipoglikemia merupakan reaksi samping insulin yang paling
serius dan umum dari kelebihan dosis insulin, reaksi samping lainnya berupa
lipodistropi dan reaksi alergi. Manfaat insulin :
1. Menaikkan pengambilan
glukosa ke dalam sel-sel sebagian besar jaringan
2. Menaikkan penguraian glukosa
secara oksidatif
3. Menaikkan pembentukan
glikogen dalam hati dan juga dalam otot dan mencegah penguraian glikogen
4. Menstimulasi pembentukan
protein dan lemak dari glukosa
Insulin bekerja dengan jalan terikat dengan reseptor
insulin yang terdapat pada membran sel target. Terdapat dua jenis mekanisme
kerja insulin. Pertama, melibatkan proses fosforilase yang berasal dari
aktifitas tirosin kinase yang menyebabkan beberapa protein intrasel seperti
glucose transporter-4, transferin, reseptor low-density lipoprotein (LDL), dan
reseptor insulin-like growth factor II (IGF-II), akan bergerak kepermukaan sel.
Bergeraknya reseptor-reseptor ini kepermukaan sel akan memfasilitasi transport
berbagai bahan nutrisi ke jaringan yang menjadi target dari hormon insulin.
Kedua, melibatkan proses hidrolisis dari glikolipid membran oleh aktifitas
fosfolipase C. Dalam proses ini dilibatkan second messenger seperti IP3,
DAG atau glukosamin yang menyebabkan respon intrasel dengan jalan mengaktifkan
protein kinase.
Baca Artikel Selanjutnya : Definisi, Gejala, Etiologi, Patofisiologi dan Diagnosa Tumor - Kanker Pankreas (2)
Baca Artikel Selanjutnya : Definisi, Gejala, Etiologi, Patofisiologi dan Diagnosa Tumor - Kanker Pankreas (2)
0 comments:
Post a Comment