Beberapa waktu lalu sempat berhenti melakukan kegiatan nge-blog saya. Dikarenakan kewajiban untuk mengikuti KKN mengingat sekarang sudah masuk ke semester 7..
Pada angkatan (XXXV) KKN tahun ini bertempat di Jeneponto, Sulawesi Selatan. Saya sempat mendengarkan cerita dari berbagai sumber, bahwa daerah ini sangat kering dan juga warganya sifatnya sangat keras (Se Sulsel). Tapi, apalah mau dikata kewajiban untuk mengikuti KKN tidak dapat ditolak ataupun memilih tempat KKN.
Keberangkatan dimulai pada tanggal 1 Juni 2010 Jam 9.00 WITA yang bertempat di Lapangan Kampus Unhas. Suasana yang sangat ramai dimana KKN ini (Profesi Kesehatan) diikuti oleh 4 fakultas yang terdapat di Unhas yaitu Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Kesehatan Gigi, Fakultas Farmasi.
Saya memperoleh Posko di Kecamatan Rumbia, Desa Bontomanai. Dan desa saya terdapat 13 Orang yang seharus 14 orang akan tetapi ada teman saya yang tidak ikut dikarenakan masalah administrasi. Dalam perjalanan ke jeneponto membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Sesampai di Jeneponto (Kantor Bupati) kami sempat menunggu beberapa jam dikarenakan kami harus menunggu jemputan dari masing - masing desa. Dan desa yang saya tempati KKN, kepala desanya sedang berhalangan menjemput kami dikarenakan sedang dalam perjalanan ke makassar. Sehingga saya dan teman - teman posko yang lain terpaksa harus menyewa pete - pete untuk transportasi kami masuk ke desa kami.
Sesampai di desa kami untuk KKN (Posko) kami disambut oleh istri saudara dari kepala desa. Dan kami ditempatkan di sebuah rumah yang sangat bagus, tapi sayangnya kami harus berada satu posko dengan anak KKN dari universitas lain (STIE YAPTI Jeneponto) yang berjumlah 24 orang sehingga suasana kurang kondusif. Hal ini dikarenakan kepala desa tidak berada ditempat, sehingga keluarga kepala desa yang lain juga tidak berani menempatkan langsung di rumah kepala desa.
Setelah mengalami hidup yang terkatung - katung kurang lebih selama 3 hari hal ini dikarenakan tempat (posko) kurang kondusif. Akhirnya kami mendapatkan kepastian setelah kepulangan kepala desa dan langsung menempatkan kami di rumahnya (lantai 2).
0 comments:
Post a Comment