Our Partnership

Cara Membangunkan Sahur yang Benar


Isyarat tentang makan sahur terdapat dalam al-Quran dan Hadits.

“Dan makan serta minumlah kamu sehingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.” (Al-Baqarah: 187).
“Bersahurlah, karena dalam sahur itu ada berkah!” (Muttafaq alaihi dari Anas).
Pada ayat dan hadist tersebut secara jelas menunjukkan perintah untuk makan sahur. Tapi berdasarkan praktek yang dilakukan Nabi dan para sahabatnya para ulama mujtahid (yang berijtihad menentukan hukum) sepakat bahwa perintah tersebut hukumnya sunnah, bukan wajib.
Faktanya, bagi beberapa orang untuk sekedar bangun makan sahur terasa sulit, oleh karena itu dilakuakan berbagai macam cara untuk membantu membangunkan orang sahur. Lalu bagiamana cara membangunkan orang untuk sahur yang benar?
Cara membangunkan orang untuk sahur yang dilakukan di zaman Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bukanlah dengan cara teriak-teriak mengundang orang: Sahuuuurr!!!, sahuuuurrr!!, menabuh kentongan, menyalakan murattal di masjid, atau memutar lagu ‘religi’ yang penuh musik dengan  pengeras suara yang justru mengotori masjid. Cara-cara demikian justru akan mengganggu orang yang shalat malam atau orang yang sedang istirahat.

Membangunkan orang sahur dengan bacaan Alquran

Lalu bagaimana dengan  membangunkan orang sahur dengan bacaan Alquran? Bacaan Alquran adalah satu hal yang baik, namun ketika Alquran diperdengarkan kita disyariatkan untuk mendengarkannya, Allah berfirman:
“Apabila dibacakan Alquran, perhatikanlah dan diamlah, agar kalian diberi rahmat.” (QS. Al-A’raf: 204).
Sedangkan apabila ketika diperdengarkan Alquran kemudian malah ditinggal tidur, tentu saja bukankah hal yang bijak.

Cara yang benar membangunkan orang sahur

Cara yang benar untuk membangunkan orang untuk sahur adalah dengan adzan awal. Adzan di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di waktu pagi ada dua yaitu:
a. Adzan awal, dilakukan sebelum terbit fajar shodiq oleh Bilal bin Rabah.
b. Adzan subuh, dilakukan setelah terbit fajar subuh oleh sahabat Abdullah bin Ummi Maktum.
Jarak antara adzan Bilal dan Ibnu Ummi Maktum tidak terlalu jauh. Itulah yang sesuai sunah, Adzan dua kali menjelang subuh dan ketika subuh dengan dua orang yang berbeda. Agar orang bisa perhatian dengan sahur atau shalat malam.

0 comments:

Post a Comment

Our Partnership

 
Ivan Things © 2012 | Designed by LogosDatabase.com, in collaboration with Credit Card Machines, Corporate Headquarters and Motivational Quotes